![Faktor-Faktor Timbulnya Aliran-Aliran Ilmu Kalam Faktor-Faktor Timbulnya Aliran-Aliran Ilmu Kalam](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmWQb68i_ZXUOohmIRkbQz1t54roaB-wI-RRwgG2sZskw0sezNjUKprm2gZafci-w5HC-_9O_Ydj9BjKkga8yS0QT4f_JBZBzfD1iZ8wWkIdzAupsGtjG29hXSlwQFo-_jto2u0060rDmmOOQ1uvl7EWv1RevPvTFp_GVeYYv3NwKUVzSAJEPRjIg4fsga/w640-h360/KEUDUDKAN%20AKAL%20(2).jpg)
MATERI PERTEMUAN 4 KELAS XI
Faktor-Faktor Timbulnya Aliran-Aliran Ilmu Kalam
A. Faktor dari dalam (intern)
1) Dorongan dan pemahaman Al-Qur’an
Al Qur’an dalam konteks ayat-ayat yang menjelaskan bahwa orang orang-orang yang beriman kepada Allah adalah orang-orang yang berakal yang selalu merenungi ayat-ayat Nya. Beberapa contoh dari rincian ayat-ayat yang menganjurkan manusia untuk menggunakan akalnya, sebagaimana berikut ini.
a) Nadzara, melihat secara abstrak dalam arti berpikir dan merenungkan.Misalnya QS.
Qaf: 6. (Silahkan lihat al-Qur’an dan Tafsir)
b) Tadabbara, dalam arti merenungkan sebagaimana terdapat dalam beberapa ayat,
antara lain QS. Shad: 29 (Silahkan lihat al-Qur’an dan Tafsir)
2) Perbedaan pemahaman terhadap dalil Al Qur’an dan hadits
Perbedaan ini terdapat dalam hal pemahaman ayat Al Qur’an, sehingga berbeda dalam menafsirkan pula. Mufasir satu menemukan penafsiranya berdasarkan hadits yang shahih, sementara mufasir yang lain penafsiranya belum menemukan hadits yang shahih. Bahkan ada yang mengeluarkan pendapatnya sendiri atau hanya mengandalkan rasional belaka tanpa merujuk kepada hadits.
3) Persoalan Politik
Faktor politik dapat memunculkan madzhab-madzhab pemikiran di lingkungan Umat Islam, khususnya pada awal perkembangannya. Maka persoalan imamah (khilafah), menjadi persolan tersendiri dan khas yang menyebabkan perbedaan pendapat, bahkan perpecahan di lingkungan umat Islam.
Permasalahan ini dimulai ketika ketika Rasulullah meninggal dunia serta peristiwa terbunuhnya usman dimana antara golongan yang satu dengan yang lain saling mengkafirkan dan menganggap golongannya yang paling benar.
4) Peristiwa Majlis Tahkim
Setelah peristiwa majelis tahkim muncul aliran-aliran pemikiran dalam Islam yakni
Khawarij, syi’ah dan Murjiah yang memiliki doktrin-doktrin yang berbeda-beda.
B. Faktor dari luar (ekstern)
1) Pengaruh pemikiran agama selain Islam.
Banyak diantara pemeluk-pemeluk Islam yang mula-mula beragama Yahudi, Kristen dan lain-lain, setelah fikiran mereka tenang dan sudah memegang teguh Islam, mereka mulai mengingat-ingat agama mereka yang dulu dan dimasukkannya dalam ajaran-ajaran Islam.
2) Penggunaan filsafat dalam membela akidah Islam.
Golongan Islam terutama golongan Mu’tazilah memusatkan perhatiannya untuk penyiaran agama Islam dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi Islam. mereka tidak akan bisa menghadapi lawan-lawanya kalau mereka sendiri tidak mengetahui pendapat-pendapat lawan-lawannya beserta dalil-dalilnya. Sehingga kaum muslimin memakai filsafat untuk menghadapi musuh-musuhnya.
3) Keinginan Mutakallimin mengimbangi pemikiran filsafat
Para Mutakalimin hendak mengimbangi lawan-lawannya yang menggunakan filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan filsafat, terutama segi ketuhanan. (Bukakabar/Admin)
Komentar0